How to be a Happy Volunteer (Cara Menyenangkan Menjadi Relawan)


 Sumber: https://baogu.files.wordpress.com/2015/04/introvert.

Perlu berfikir dua kali bagi saya untuk memutuskan bergabung dalam  sebuah organisasi dan komunitas apapun. Alasannya, bukan karena saya orangnya pemalu, anti sosial, tertutup atau berbagai macam ciri introvert yang cenderung dilabelkan ke saya selama ini. Namun pada dasarnya saya lebih concern untuk memilih sesuatu yang membuat saya nyaman untuk dilakukan.

Ibarat memakai baju, jika kita terpaksa memakai pakaian yang tidak sesuai selera baik dari segi warna, model,  jenis kain dan  motif, maka sudah pasti kita akan merasa tindak nyaman bukan? Kondisi inilah yang menurut saya akan mengurangi rasa senang, percaya diri dan nikmatnya menjalani aktivitas sehari-hari. 

Begitu pun dalam berorganisasi, rasa malas, enggan dan berat hati dalam menjalani program kerja kegiatan justru akan datang dengan sendirinya jika kita tidak merasa bahagia berada dalam lingkungan tersebut. Sayangnya, perasaan-perasaan seperti itu pernah saya alami sebelumnya dan saya sadar itu adalah bagian dari kesalahan.

Jadi, apa yang harus dilakukakan supaya profesi kerelawanan yang kita geluti  bisa menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan untuk dilakukan? Berikut ulasannya;

a.   Pahami pession kita
Passion ini erat kaitannya dengan bakat, passion akan muncul dengan sendirinya jika kita mengetahui apa sebenarnya yang menjadi bakat atau kelebihan kita. Dengan mulai bertanya pada diri kita sendiri apa yang menjadi kesukaan kita? Yaitu sesuatu yang bisa kita lewatkan bejam-jam tanpa terbesit pun mengeluh capek dan bosan, sesuatu yang kita kerjakan dengan perasaan ikhlas, bahagia, dan tanpa beban. Seolah-olah yang kita sukai itu menjadi sebuah hobi yang  membuat kita semangat menjalani hari-hari.

Sumber: www.wikihow.com

Nah, tidak sedikit dari kita termasuk saya mengabaikan hal ini, terkadang bergabung dengan komunitas hanya untuk sekedar coba-coba, ikut-ikutan, atau mungkin paksaan dari teman. Awalnya kita menikmatinya selama berada di lingkungan tersebut, namun lama kelamaan menjadi sesuatu yang  tidak menarik dan terkesan membosankan. Hal  ini bisa jadi disebabkan karena komunitas tersebut tidak mewakili apa yang menjadi expression of interest (minat) kita selama ini. Akibatnya, sumbasih kita sebagai bagian dari team work  tidak maksimal dan berujung pada work out.

b.   Pilih organisasi/komunitas yang disukai
Apabila kita sudah mengetahui apa yang menjadi pession kita. Berarti kita setidaknya  sudah mendapatkan gambaran organisasi atau komunitas mana yang harus kita ikuti untuk mendukung pession kita tersebut, misalnya kalau kita tertarik dengan komunitas yang berfokus pada masalah lingkungan  maka bergabung dengan komunitas pecinta lingkungan adalah ide yang bagus untuk dilakukan atau jika kita peduli terhadap kualitas pendidikan anak, kita bisa bergabung dengan komunitas pengelola taman bacaan anak, dongeng dan lain sebagainya.

Sangat mudah menemukan oganisasi dan komunitas sosial yang tersebar di sekeliling kita, tinggal pintar-pintarnya kita memilih komunitas mana yang mampu menunjang bakat kita yang nantinya bisa bermanfaat untuk kepentingan diri kita dan  masyarakat.


c.   Kenali Karakter Teman
 Memelihara pertemanan adalah poin yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab hubungan yang terjalin dengan baik secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja atau produktivitas kita dalam menjalankan agenda kerja pada suatu komunitas atau organisasi.  

Sumber: www.wikihow.com


Salah satu bagian penting dalam pertemanan adalah berusaha mengenal mereka dengan semua kepribadian unik mereka. Baca dan pelajarilah jenis-jenis kepribadian teman, apakah mereka cenderung memilki pribadi introvert, ekstrovert atau ambievert.  Dengan mengenalnya, membantu kita untuk mengetahui mengapa dan bagaimana cara kita bersikap kepada mereka, supaya terhindar dari miskomunikasi atau kesalahpahaman antara sesama relawan.

d.   Manfaatkan media sosial

 sumber: www.wikihow.com

Tidak selamanya kita memiliki waktu 24 jam untuk bertatap muka  membahas masalah seputar kegiatan. Dengan memanfaatkan media sosial yang ada, kita masih bisa menjalin komunikasi kepada tim walaupun tidak sedang berada di tengah mereka, seperti menyumbangkan ide, saran,  kritik dsb. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk takut ketinggalan informasi seputar program kerja kegiatan.

e.   Keep Learning (tetap belajar)
Bagi kalian yang tertarik berkecimpung pada komunitas peduli pendidikan anak, membaca buku, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan pisikologi, pola asuh, dongeng, ensiklopedia atau ilmu pengetahuan umum seputar anak lainya akan sangat membantu kita untuk lebih memahami dunia anak dan cara menghadapi mereka.

Disamping itu, mengobrol dan bertukar pikiran dengan orang-orang atau para senior  yang berpengalaman di komunitas tempat kita bernaung akan memudahkan kita memahami dan melaksanakan progam kerja ke depannya.

Dengan memperbanyak informasi bacaan maka mengobrol dengan temanpun akan berlangsung asyik dan seru, nyambung dalam berdiskusi, memiliki analisa yang baik dan lebih mudah menemukan solusi kreatif dalam bekerja.

f.   Mendapat pahala dan ridha Tuhan 
Penghargaan terbesar kita sebagai seorang relawan yaitu saat kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Selama kita ikhlas menjalankannya, apa yang kita geluti tersebut akan menjadi ladang pahala untuk kita.

Jadi berbahagialah, karena dari sekian banyak manusia di dunia ini, para relawan termasuk orang-orang dipilih oleh Tuhan yang digerakkan hatinya untuk melakukan perbuatan baik dalam rangka mengharap ridha-Nya. Sebab,  tidak semua orang siap meluangkan waktu,  fisik, dan materi untuk melaksanakannya. Bukankah ini sebuah anugerah?

How to be a happy volunteer (cara menyenangkan menjadi relawan) adalah catatan kecil tentang pengalaman saya menjadi relawan yang sampai saat ini masih terus belajar - to become a good partner, friend, and myself so far. 



Comments

Popular Posts